Mengulik Kelebihan dan Kekurangan HP Huawei, Apakah Worth It untuk Dibeli ?
Pemulihan ekonomi karena wabah Covid-19 yang dilakukan China, belakangan membuat nama brand smartphone Huawei melambung tinggi. Bahkan merek dagang asal Tiongkok tersebut sempat berhasil mengalahkan Samsung untuk penjualan paling tinggi di dunia. Bersumber dari website Leskompi.com, yuk intip terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan HP Huawei.
Kelebihan Smartphone Huawei
-
Mempunyai Chipset Besutan Sendiri
Jika vendor HP lainnya cenderung ketergantungan pada chipset Qualcomm Snapdragon ataupun Mediatek, lain halnya dengan Huawei. Pasalnya vendor smartphone satu ini merupakan salah satu yang melakukan pengembangan chipset sendiri. Chipset yang mereka kembangkan diberi nama HiSilicon Kirin.
Jadi, jangan heran apabila menemukan sebagian besar HP besutan Huawei menggunakan chipset Kirin pada spesifikasinya. Karena chipset tersebut memang dikembangkan sendiri oleh brand smartphone asal Tiongkok ini. Kendati demikian, tentu anda juga bisa menemukan beberapa tipe HP dari Huawei yang juga menggunakan chipset Mediatek maupun Qualcomm Snapdragon.
Namun tentunya chipset yang dikembangkan sendiri ini menjadi poin plus pada HP Huawei, karena pengembangan maupun optimalisasi sistemnya bisa dilakukan lebih mudah. Apalagi chipset ini juga hadir dengan berbagai fitur mumpuni, contohnya fitur GPU Turbo. Yang mana fitur tersebut memungkinkan pengguna mendapat pengalaman bermain gim yang lebih menyenangkan.
Pasalnya fitur tersebut bisa membuat gim yang telah didukung GPU Turbo, mendapatkan optimalisasi yang baik. Inilah mengapa pengguna pun dapat menikmati pengamalan yang lebih seru. Tidak hanya itu saja, chipset Kirin ini juga turut serta membuat kualitas kamera menjadi lebih baik dan menghasilkan gambar apik.
-
Mempunyai Tim R&D yang Baik
Mempunyai jajaran tim terbaik dan profesional menjadi salah satu kelebihan dari vendor ponsel Huawei. Khususnya untuk tim R&D (tim penelitian dan pengembangan), yang tidak pernah tanggung tanggung dalam melakukan research dan development terhadap produk mereka. Bahkan Huawei sendiri pernah mengeluarkan dana hingga kisaran Rp. 175 triliun hanya untuk R&D.
Hal tersebut membuat Huawei berhasil menjadi salah satu perusahaan terbaik dalam urusan penelitian dan pengembangan produk. Melihat fenomena ini, bagaimana Huawei tidak segan menggelontorkan dana untuk R&D mereka. Maka tidak aneh apabila vendor HP satu ini sering melahirkan berbagai inovasi terbaru, pada ponsel ponsel besutannya.
-
Teknologi SuperCharge
Hadirnya teknologi SuperCharge menjadi salah satu kesuksesan dari dana besar yang dihabiskan R&D Huawei. Teknologi pengisian super cepat yang diberi nama SuperCharge ini, memungkinkan smartphone Huawei bisa mengisi baterai bahkan jauh lebih cepat dibandingkan teknologi VOOC Flash Charge.
Contohnya pada Huawei Mate 20 X yang dibekali teknologi SuperCharge 2.0., smartphone tersebut dapat terisi sampai dengan 70% meski hanya dalam waktu sekitar 30 menit saja. Sangat cepat bukan ? Sayangnya teknologi pengisian super cepat tersebut masih hanya diimplementasikan pada HP Huawei kelas atas, dan belum disematkan untuk kelas menengah ke bawah.
-
Kualitas Kamera yang Unggul
Di era modern seperti sekarang ini, sebagian besar orang selalu mempertimbangkan aspek kamera sebelum membeli gawai. Jika anda termasuk salah satunya, maka smartphone besutan Huawei sepertinya bisa menjadi pilihan yang tepat. Karena salah satu daya tarik dari produk Huawei pada umumnya terletak di sektor kameranya yang mumpuni.
Bahkan Huawei tergolong tidak main main mengenai kualitas kamera pada produk mereka. Hal ini terbukti dari beberapa tipe HP Huawei yang selalu mendapat rating tinggi dan masuk peringkat atas. Tercatat bahwa tiap tahunnya, beberapa tipe smartphone dari Huawei selalu masuk dalam jajaran HP dengan kamera terbaik.
Contoh nyatanya bisa dilihat pada Huawei P Series maupun Huawei Mate Series, yang dapat menghasilkan gambar tajam dengan kualitas tinggi. Sebenarnya kamera yang unggul sudah bukan rahasia lagi bagi Huawei, mengingat bahwa mereka pernah bekerjasama dengan LEICA (perusahaan lensa kamera terkemuka), meski kerjasama tersebut dikabarkan telah berakhir.
-
Layanan Purna Jual yang Baik
Tidak hanya menawarkan berbagai kelebihan pada perangkatnya saja, Huawei juga memberi perhatian khusus untuk layanan purna jual yang ditawarkan untuk konsumen. Vendor ini menjadi salah satu yang mempunyai layanan purna jual baik. Dimana Huawei menghadirkan layanan dengan sistem perbaikan 2 jam saja beres.
Layanan perbaikan tersebut bahkan ditawarkan dengan jaminan maksimal perbaikan selama kurang lebih 3 hari. Apalagi di Indonesia sendiri, service Huawei sudah tersebar secara luas di beberapa kota yang ada. Sehingga para pengguna smartphone ini tidak perlu khawatir apabila menemukan masalah pada produk. Tentunya, layanan purna jual seperti ini layak untuk diberi apresiasi.
Kekurangan Smartphone Huawei
Jika berbicara mengenai smartphone, tentu kelebihan dan kekurangan HP Huawei perlu dikulik secara lengkap untuk memastikan apakah produk tersebut memang layak untuk dibeli. Setelah anda mengetahui beberapa kelebihannya, kali ini mari cari tahu mengenai kekurangan dari smartphone Huawei. Berikut beberapa di antaranya.
-
Untuk HP Kelas Low-End dan Middle-End Cenderung Biasa
Anda sudah mungkin sudah melihat berbagai keunggulan dari smartphone Huawei seperti yang telah disebutkan di atas. Namun sayangnya, berbagai kelebihan pada HP Huawei cenderung hanya disematkan untuk ponsel kelas atas mereka atau pada kelas high-end. Huawei sendiri memang secara agresif dan masif berpromosi untuk smartphone high-end.
Jadi memang benar adanya jika untuk ponsel kelas atas mereka, Huawei menawarkan banyak fitur menarik. Mulai dari teknologi terkini, prosesor kencang, dan masih banyak lainnya. Akan tetapi, sedikit berbeda apabila anda menengok pada gawai kelas menengah dan kelas murah yang ditawarkan.
Untuk HP middle-end dan low-end, cenderung biasa saja dan berkesan sangat sederhana karena tidak menampilkan banyak fitur menarik. Contohnya seperti seri Y maupun seri Nova, yang bisa dibilang masih sedikit kalah saing bila dibandingkan dengan vendor lain yang berada pada kelas sama.
-
Tidak Lagi Mendominasi
Meski penjualan Huawei di daerah China dan Tiongkok terbilang cukup tinggi, bahkan di tahun 2019 lalu pernah menjadi urutan ke-2 pada pangsa pasar global. Namun di tahun yang sama, Huawei dimasukkan ke dalam daftar hitam Amerika Serikat. Hal ini merupakan imbas dari politik dagang Amerika dengan Tiongkok.
Pemblokiran dilakukan lantaran Huawei dinilai sebagai peralatan telekomunikasi yang tidak terpercaya, dan menjadi ancaman bagi keamanan Amerika Serikat maupun sekutunya. Mereka dianggap memiliki teknologi yang dapat mematai matai, khususnya perangkat jaringan 4G/5G yang digunakan operator seluler di AS.
Setelah pemblokiran yang dilakukan, imbas terbesar yang terjadi adalah Huawei tidak mendapatkan lisensi layanan GMS (Google Mobile Service). Bahkan beberapa mitra Amerika pun tidak bisa terus bekerja sama dengan vendor asal Tiongkok ini. Jadi, Huawei tidak bisa menggunakan berbagai layanan Google seperti Gmail, Play Store, Gmaps, dan masih banyak lagi lainnya.
Tentunya ketiadaan layanan Google tersebut memberi pengaruh yang besar terhadap tingkat penjualan Huawei. Terlebih untuk pasaran Indonesia, mengingat bahwa masyarakat dalam negeri memiliki ketergantungan yang cukup tinggi terhadap berbagai produk dari perusahaan raksasa Google.
-
HarmonyOS yang Digunakan Belum Matang
Huawei semakin terjepit setelah tidak dapat menggunakan OS Android, mengingat bahwa Android sudah sepenuhnya menjadi anak perusahaan Google. Posisi Huawei yang terjepit ini membuat mereka berpikir keras untuk melakukan inovasi, agar tidak terus berharap mengandalkan Google.
Huawei pun akhirnya menciptakan sistem operasi sendiri yang dinamakan HarmonyOS. Meski begitu, sebenarnya sistem operasi ini pun masih berbasis Android karena akarnya dari Android Open Source Project. Akan tetapi, Huawei turut menawarkan hal menarik lain yang menjadi pengganti GMS. Sayangnya, HarmonyOS masih dinilai belum matang ketika digunakan.
-
Branding Kurang Kuat
Di pasar global, kelebihan dan kekurangan HP Huawei masih bisa disandingkan dengan berbagai merek dagang gawai lainnya. Bahkan kekuatannya boleh disejajarkan dengan Apple dan Samsung. Namun beda lagi jika di pasaran dalam negeri, Indonesia. Walaupun berhasil bangkit dan diakui sebagai salah satu vendor HP berkualitas, namun branding Huawei kurang kuat di tanah air.
Terdapat berbagai alasan yang melatarbelakangi hal tersebut. Mulai dari citranya yang merupakan perusahaan asal Tiongkok, dimana sebagian orang Indonesia memandang bahwa merek gawai asal Tiongkok bukanlah kelas atas. Sampai dengan Huawei yang identik dengan smartphone murah, contohnya HP Esia Hidayah yang dulu pernah hadir di pasaran dan merupakan HP Huawei C5100.
Belum lagi sekarang setelah kasus dilarangnya Huawei menggunakan produk layanan Google, yang mana masyarakat Indonesia sebagian besar tidak bisa lepas dari layanan tersebut. Itulah mengapa branding Huawei menjadi kurang kuat di mata warga lokal. Di sisi lain, Huawei sendiri tidak berusaha untuk memperkuat branding mereka di negara Indonesia.
-
Mengalami Penurunan Harga yang Cepat
Dengan branding yang cenderung kurang kuat di pasaran, harga smartphone Huawei pun relatif cepat mengalami penurunan harga. Biasanya penurunan harga bisa terjadi hanya dalam beberapa bulan saja untuk produk yang baru diluncurkan. Selain itu, Huawei juga tergolong kurang secara marketing yang menjadi faktor lain dari fenomena penurunan harga ini.
4 Smartphone Huawei Terbaik
-
Huawei Mate 40 Pro
Dengan berbagai kelebihan dan kekurangan HP Huawei, terdapat beberapa smartphone yang menjadi andalan pabrikan gawai satu ini. Salah satunya yaitu Huawei Mate 40 Pro yang mengusung chipset lebih baik dibandingkan versi regulernya. Hadir sebagai flagship, smartphone ini memiliki baterai yang awet, internal besar, dan kualitas audio yang telah menggunakan speaker ganda.
-
Huawei P40 Pro+
Huawei P40 Pro+ termasuk sebagai HP yang mewah dan eksklusif, sehingga dijadikan sebagai salah satu smartphone flagship bagi Huawei. Bahkan dari aspek kameranya, P40 Pro+ sudah dibekali dengan hadirnya 5 lensa di punggung bodi. Dan untuk produk satu ini sudah menggunakan chipset besutan Huawei sendiri, yakni Kirin 990 5G yang performanya begitu kencang.
-
Huawei Mate Xs
Hadir dalam bentuk ponsel lipat yang belakangan banyak diincar oleh masyarakat, Huawei Mate Xs tentu begitu menarik untuk dilirik. Apalagi layarnya sudah menggunakan panel AMOLED yang mana kejernihannya mampu memanjakan mata. Untuk urusan kameranya pun cukup unggul, dengan konfigurasi 4 kamera yang resolusinya tajam.
-
Huawei Y5
Jika ingin mencari HP Huawei dengan harga terjangkau namun kualitasnya masih terbilang oke, maka Huawei Y5 ini adalah jawabannya. Karena dari segi kamera, baterai, hingga performa terbilang cukup memenuhi berbagai kebutuhan pengguna. Bahkan bisa digunakan untuk menjalankan game setara PUBG, meski dengan kualitas grafis yang relatif rendah.
Setelah melihat kelebihan dan kekurangan dari smartphone Huawei, apakah anda tertarik untuk mencobanya ? Salah satu dari daftar gawai terbaik Huawei seperti yang telah disebutkan di atas bisa menjadi pilihan anda. Terlebih, ke depannya bukan tidak mungkin bagi Huawei untuk menciptakan produk yang jauh lebih baik.