Kenali Acara Imlek dan Beberapa Hal yang Wajib Dilakukan

 

Imlek merupakan Hari Raya yang dimiliki orang Tionghoa. Di Indonesia, perayaan Imlek menjadi hari yang penting juga hingga tangaal nya juga menjadi hari libur nasional. Berikut sedikit ulasannya dan simak dengan baik.

Mengenal Arti Imlek Sebenarnya

Dalam sejarahnya, Imlek merupakan pesta untuk menyambut datangnya musim semi lalu karena mayoritas penduduk Tiongkok kala itu bergantung pada kehidupan bertani maka para petani saat itu seakan merasa hidup kemballi setelah mengalami kematian yang disimbolkan untuk musim dingin yang suram. Oleh karena musim semi datang ini para petani mempersiapkan tanah, bibit dan berbagai hal lain yang berkaitan dengan pertanian untuk memulai kembali cocok tanam mereka. maka dari itu, perayaan Imlek ini sebagai tanda perayaan rasa syukur atas rejeki selama setahun ini dan dengan berharap kemakmuran akan juga tahun depan dan seterusnya.

Berbeda dengan Indonesia yang setiap perayaan Imlek selalu jatuh di bulan Januari atau Februari dimana saat itu Indonesia mengalami musim hujan dan panen buah-buahan. Tahun Baru Imlek juga melambangkan keharmonisan dalam kehidupan di muka bumi. Kata Imlek bukanlah nama dari perayaan tahun baru Tiongkok yang sebenarnya. Kata ini diambil dari Bahasa Hokien dan hanya diketahui dan digunakan oleh orang Indonesia. Di luar Indonesia, Imlek lebih dikenal dengan nama Chinese New Year untuk orang Barat sedang orang Tiongkok menamainya dengan Guo Nian atau Xin Jia yang artinya lewati bulan atau bulan baru. Diketahui hari ray aini telah ada sejak 4000 tahun yang lalu.

Beberapa Tradisi Imlek yang Diwajibkan

Ada beberapa tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa saat merayakan Hari Raya Imlek. Yang pertama adalah bersih-bersih rumah. Karena dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa membersihkan rumah juga berarti membuang segala keburukan yang menghalangi datangnya keberuntungan yang biasanya dilakukan sebelum perayaan. Yang kedua adalah dekorasi rumah. Pintu dan jendela di cat ulang serta ditempel kertas yang bertuliskan kalimat baik. Sebagian besar dekorasi yang digunakan berwarna merah yang bagi masyarakat Tionghoa melambangkan sesuatu yang sejahtera dan kuat serta dapat membawa keberuntungan. Jika ingin menambah bunga, anda bisa mengunjungi beberapa florist terkenal di kota seperti florist Nganjuk atau florist kota lain yang menjual berbagai macam bunga berwarna merah. Yang ketiga adalah hidangan khas Imlek. Seperti kue keranjang dan jeruk yang sudah menjadi makanan wajib saat Imlek. Minimal terdiri dari 12 jenis makanan yang menjadi symbol 12 shio Tionghoa dan makanan tersebut memiliki makna tersendiri juga.

Yang keempat adalah pantang mensajikan makanan bubur karena dianggap kemiskinan. Yang kelima dilarang membalik ikan saat menyantapnya dan harus menyisakan ikan yang anda santap untuk dinikmati keesokan harinya. Hal ini dipercaya oleh orang Tionghoa merupakan lambang dari nilai surplus untuk tahun yang akan datang. Yang keenam petasan dan kembang api untuk mengusir nasib-nasib buruk di tahun sebelumnya dan mengharapkan tahun yang baru dengan tahun yang lebih bahagia dan lebih baik. Yang ketujuh adalah pergelaran liong dan barongsai yang merupakan lambing kebahagiaan dan kesenangan. Tarian naga dan singa ini dipercaya membawa keberuntungan serta salah satu cara untuk mengusir roh jahat yang hendak mengganggu manusia. Yang kedelapan adalah bagi angpao. Ini merupakan salah satu tradisi yang tidak asing bagi banyak kalangan dan tidak pernah absen dalam setiap Hari Raya Imlek. Bagi angapo tidak boleh mengandung angka 4 karena dianggap sial karena dalam Bahasa China angka empat terdengar seperti kata ‘mati’. Jumlah yang dibagikan juga tidak boleh ganjil karena berhubungan dengan pemakaman. Yang kesepuluh mengunjungi sanak saudara dan sembahyang terhadap leluhur. Yang kesebelas adalah Yu Sheng yang bertujuan agar keluarga yang menyantap Yu Sheng mendapat rejeki lebih baik di tahun yang baru.