Mengenal Jenis Jenis Puisi dalam Puisi Lama dan Puisi Baru

Puisi merupakan karya sastra tertua yang memiliki beberapa macam jenis. Dimana jenis puisi ini terbagi dalam dua kategori besar yaitu puisi lama dan puisi baru atau modern. Ciri ciri puisi lama dan baru ini tentu berbeda antara satu sama lain. Apa saja macamnya dan apa perbedaannya ? Yuk simak dalam ulasan berikut.

Table of Contents

Macam Macam Puisi Lama

  1. Pantun

Keberadaan pantun masih eksis hingga saat ini dan anda pun pasti sudah tidak asing dengan yang namanya pantun. Namun tahukah anda bahwa pantun merupakan salah satu macam puisi lama ? Pantun ini adalah puisi yang memiliki ciri khas terdiri atas 4 baris, dengan sajak a-b-a-b. Setiap barisnya memiliki 8 hingga 12 suku kata, untuk dua baris pertama disebut sampiran dan sisanya adalah isi.

  1. Gurindam

Apabila pantun memiliki rima a-b-a-b, maka gurindam adalah puisi lama berbentuk pendek yang mempunyai rima a-a. Gurindam memang hanya terdiri dari dua baris saja, dulunya masyarakat Melayu banyak menggunakan puisi lama satu ini untuk menasihati orang lain. Jadi isi dari gurindam ini penuh akan nasihat kehidupan.

  1. Mantra

Mantra merupakan ucapan yang dipercaya oleh masyarakat memiliki kekuatan gaib di baliknya. Orang orang atau kelompok biasanya menggunakan mantra untuk berbagai keperluan, misalnya menyembuhkan penyakit dan lain sebagainya. Ternyata mantra ini juga merupakan salah satu bentuk puisi lama meski dikaitkan dengan hal gaib.

  1. Seloka

Seloka termasuk sebagai puisi Melayu Klasik yang sifatnya bebas. Disebut memiliki sifat bebas lantaran puisi satu ini dapat ditulis dalam dua baris, empat baris, hingga enam baris banyaknya sesuai kehendak sang penulis. Banyak juga yang menyebut seloka sebagai pantun yang saling berkaitan, dimana isinya lebih banyak berupa nasihat.

Macam Macam Puisi Baru atau Kontemporer

  1. Himne

Himne adalah bentuk puisi kontemporer yang isinya menceritakan mengenai puji pujian terhadap Tuhan, atau bisa juga mengenai hal lainnya yang dianggap mulia serta memiliki jasa besar seperti para pahlawan. Inilah mengapa puisi modern yang berupa himne biasa juga disebut dengan gita puja.

  1. Elegi

Jenis puisi modern elegi berisikan ungkapan mengenai duka dan rasa sedih. Bisa juga menuliskan rasa rindu atau kemurungan di dalam puisi berupa elegi ini. Namun biasanya elegi lebih banyak berkaitan dengan bencana alam, maupun kerinduan karena telah ditinggal oleh orang yang disayangi.

  1. Ode

Ode juga dapat dibawakan guna menggambarkan peristiwa umum yang begitu penting. Namun berbeda dengan elegi, ode justru memiliki nada dan gaya penyampaian yang lebih resmi dan sifatnya menyanjung. Peristiwa yang penting di sini juga berkaitan dengan kehidupan pribadi seseorang.

  1. Balada

Pada awal kemunculannya, balada memiliki irama seperti a-b-a-b-b-c-c-c. Namun saat ini banyak berganti menjadi rima a-b-a-b-b-c-b-c. Dimana isinya memiliki tiga bait, yang setiap baitnya terdiri atas delapan baris atau larik. Di dalam balada biasanya menggambarkan sebuah cerita.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, balada merupakan sebuah sajak sederhana yang menceritakan kisah rakyat mengharukan. Kadang kadang balada juga bisa berupa dialog dan kadang kadang dinyanyikan. Penyair W.S. Rendra yang menciptakan lagu Indonesia Raya, bahkan memiliki cukup banyak puisi berupa balada yang dikenang banyak orang sepanjang masa.

Perbedaan dari puisi lama dan puisi baru adalah puisi baru atau kontemporer relatif lebih bebas, karena tidak memiliki aturan khusus yang mengikat dalam proses pembuatannya. Sementara puisi lama masih terikat pada beberapa aturan. Seperti kesamaan bunyi di akhir kalimat, jumlah barisnya, diksi atau pemilihan kata, dan kebanyakan menceritakan kehidupan di dalam istana kerajaan.